ReadBahasa indonesia sma,ma,smk,mak kelas xi semester 2 by Perpus sma marsud on Issuu and browse thousands of other publications on our platform.
Membandingkan teks sanggup diartikan sebagai acara yang dilakukan untuk menemukan perbedaan dan persamaan diantara dua buah teks. Kegiatan membandingkan teks sanggup dilakukan dengan cara membandingkan dari segi struktur teks maupun bahasa yang dipakai dalam teks tersebut. Untuk sanggup membandingkan dua buah teks diperlukan pengetahuan perihal struktur dan unsur kebahasaan teks tersebut. Pada goresan pena ini teks yang dibandingkan berbentuk teks eksplanasi. Teks eksplanasi berisi klarifikasi perihal keadaan sesuatu sebagai akhir dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan mengakibatkan sesuatu yang lain lagi akan terjadi kemudian. Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum^urutan lantaran akibat^penutup. Pernyataan umum yaitu citra awal perihal apa yang disampaikan dengan pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka perihal hal yang akan dijelaskan. Biasanya terdapat pada pecahan awal teks atau paragraf pertama. Urutan lantaran akhir yaitu inti klarifikasi apa yang disampaikan, berisi urutan lantaran akhir dari fenomena yang dibahas. Dalam pecahan ini terdapat aneka macam konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat terdapat beberapa bagian. sedangkan epilog berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi. Beriikut ini tumpuan teks berjudul banjir. TeksPeristiwa UmumBanjir yaitu fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi usang pada daerah ajaran sungai DAS. Banjir terjadi lantaran karena alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir yaitu abrasi dan sedimentasi, curah hujan, efek fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan efek air pasang. Penyebab banjir lantaran tindakan insan yaitu perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, tempat padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. Alami BanjirSebagai akhir perubahan tata guna lahan, terjadi abrasi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi ajaran permukaan run-off di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu tempat hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan ajaran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi ajaran permukaan kecil. Akibatnya ada ajaran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit ajaran sungai yang besar. Apabila kondisi tanahnya relatif tetap, air yang meresap ke dalam tanah akan relatif tetap. Faktor epilog lahan vegetasi cukup signifikan dalam pengurangan atau peningkatan ajaran permukaan. Hutan yang lebat mempunyai tingkat epilog lahan yang tinggi sehingga apabila hujan turun ke wilayah hutan tersebut, faktor epilog lahan ini akan memperlambat kecepatan ajaran permukaan. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar. Fisiografi atau geografi fisik sungai menyerupai bentuk, fungsi, dan kemiringan daerah ajaran sungai DAS, kemiringan sungai, geometrik hidrolik bentuk penampang, dan lokasi sungai merupakan penyebab banjir dari segi fisiografi. Pengurangan kapasitas ajaran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari abrasi DAS dan abrasi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu lantaran tidak adanya vegetasi epilog dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat. Akibat adanya peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan infrastruktur, terutama permukiman akan meningkat, sehingga mengubah sifat dan karakteristik tata guna lahan. Kecenderungan kapasitas kanal drainase menurun sehingga mengakibatkan ajaran permukaan meningkat. Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi. Air pasang memperlambat ajaran sungai ke laut. Pada waktu terjadi banjir bersamaan dengan air pasang tinggi, tinggi genangan air atau banjir menjadi besar lantaran terjadi ajaran balik. Banjir lantaran Faktor SosialPerubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu ajaran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 hingga 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan sanggup mengakibatkan musibah banjir. Pembuangan sampah di DAS menciptakan sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai lantaran daya tampung kanal berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase sanggup menjadi penghambat ajaran dan daya tampung sungai. Masalah tempat kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap problem banjir daerah perkotaan. Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir sanggup menimbulkan kerusakan dan kesudahannya tidak berfungsi sanggup meningkatkan kuantitas banjir. Diolah dari Kodoatie, & Sjarief, R. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Banjir yaitu fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi usang pada daerah ajaran sungai. Alam dan insan mempunyai andil penyebab terjadinya banjir. Sebutkan apa saja penyebab banjir yang diakibatkan oleh alam dan manusia. Dengan sumbangan diagram, buatlah pembagian terstruktur mengenai penyebab terjadinya banjir. Klausa Kompleks dan Kalusa Simpleks Teks eksplanasi memakai konjungsi eksternal, yakni konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Klausa kompleks yaitu klausa yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain dihubungkan oleh konjungsi. Namun, sering hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun. Klausa simpleks yaitu klausa yang terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Klausa simpleks hanya mengandung satu struktur subjek^predikator^pelengkap^keterangan. Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam Contoh Klausa Simpleks dan Klausa Kompleks Contoh Klausa Simpleks Tanamanmenyerapairmelalui akar. SubjekPredikatorObjekKeterangan cara Banjiradalahfenomena alamyang sumbernya dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi usang pada daerah ajaran sungai DAS. SubjekPredikatorObjekKeterangan Contoh Klausa Kompleks Struktur 1 Akibatperubahan tata guna lahan,terjadierosi Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikatorObjek Struktur 2 yang berakibatsedimentasimasukke sungai. Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikatorObjek Struktur 3 sehinggadaya tampung sungaiberkurang. Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikator Tugas mengurai kalimat berikut menyerupai contoh Temperatur yang berada di bawah titik beku menjadikan kristal es terbentuk. Temperatur yang berada di bawah titik bekumengakibatkankristal es terbentuk. Butir-butir air terjadi lantaran tetesan air kecil yang timbul akhir kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Struktur 1 Butir-butir airterjadikarena SubjekPredikatorKata perangkai konjungsi sebab-akibat Struktur 2 tetesan air kecil tiny dropletyang timbulakibatkondensasi. PredikatorObjekKata perangkai konjungsi sebab-akibatObjek Struktur 3 berbenturan dengantetesan air lainnya Kata perangkai konjungsi sebab-akibatObjek Struktur 4 danterbawa olehgerakan udara. kata perangkai konjungsiPredikatorObjek Bila temperatur udara turun hingga di bawah 0° Celcius, butiran air akan berkembang menjadi salju. Bila temperatur udara turun hingga di bawah 0° Celcius, butiran air akan berkembang menjadi salju. Struktur 1 Bilatemperatur udaraturunsampai di bawah 0° Celcius, Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikatorKeterangan Struktur 2 butiran airakan berubah menjadisalju. SubjekPredikatorObjek Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Curah hujan yang sangat lebatmempunyaitetes hujan besar. SubjekPredikatorObjek Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Struktur 1 Karenatetes hujanberukuranbesar Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikatorObjek Struktur 2 pori-pori permukaan tanahakan tertutup SubjekPredikator Struktur 3 sehinggainfiltrasi air hujansangat kecil, Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekKeterangan Struktur 4 sebaliknyalimpasan air hujanmenjadisangat besar. Kata perangkai konjungsi sebab-akibatSubjekPredikatorKeterangan Pada tahap awal eksplanasi ditandai oleh pernyataan umum dan diakhiri oleh urutan sebab-akibat. Apa yang kalian temukan dari struktur teks “Banjir”? Apakah kalian menemukan perbedaan antara struktur teks “Siklus Hidrologi” dengan struktur teks “Banjir”? Di mana letak perbedaannya? Teks “Banjir” ternyata tidak mempunyai kesimpulan. Teks ini dibagi menjadi 3 bagian pernyataan umum, penyebab alam, dan penyebab sosial. Perbedaan diantara kedua teks yaitu Teks “Siklus Hidrologi” mempunyai urutan sebab-akibat yang secara umum menjelaskan proses terjadinya siklus hidrologi. Sedangkan teks “Banjir” mempunyai urutan sebab-akibat yang menjelaskan penyebab banjir, secara khusus lantaran alam maupun sosial. Istilah Istilah yaitu kata atau campuran kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah yang dipakai untuk bidang tertentu dan pemakaiannya hanya sanggup dipahami oleh orang yang berkecimpung dalam bidang tersebut dinamai istilah khusus. Beberapa istilah dalam teks bajir yaitu sebagai berikut. Fisiografi yaitu salah satu cabang ilmu geografi yang mempelajari suatu wilayah daerah atau negara menurut segi fisiknya, menyerupai dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Geofisik geofisika yaitu ilmu perihal sifat-sifat alami bumi panas, magnetisme, dsb dan gejala-gejalanya mencakupi bidang-bidang meteorologi, oseanografi, seismologi, vulkanologi, magnetisme, dan geodesi. Sedimentasi yaitu suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Erosi yaitu kejadian pengikisan padatan sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya akhir transportasi angin, air, atau es. Drainase yaitu lengkungan atau kanal air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibentuk oleh manusia. Resistensi artinya ketahanan Vegetasi yaitu kehidupan dunia tumbuh-tumbuhan atau dunia tanam-tanaman. Infiltrasi yaitu ajaran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah, perembesan. Deforestasi yaitu acara penebangan hutan atau tegakan pohon sehingga lahannya sanggup dialihgunakan untuk penggunaan nir-hutan, yakni pertanian, peternakan, atau tempat perkotaan. Degradasi yaitu penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh acara pembangunan yang dicirikan oleh tidak berfungsinya secara baik komponen-komponen lingkungan sebagaimana mestinya. Membandingkan struktur teks “Banjir” dengan struktur teks “Kekeringan”. Kekeringan Kekeringan merupakan fenomena hidrologi yang paling kompleks, perwujudan dan penambahan isu-isu berkaitan dengan iklim, tata guna lahan, dan norma pemakaian air. Kompleksitas bertambah lantaran diketahui kekeringan merupakan tragedi dengan prosesnya berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai tragedi merangkak. Kekeringan tiba tidak tiba-tiba menyerupai banjir atau gempa bumi, tetapi timbul perlahan-lahan sehingga sangat gampang diabaikan. Tidak bisa diketahui secara niscaya awal dan kapan tragedi ini berakhir, tetapi semua gres sadar sehabis berada di periode tengahnya. Definisi Kekeringan Kekeringan diklasifikasikan menjadi dua kekeringan alamiah dan kekeringan antropogenik. Kekeringan alamiah terjadi akhir tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, kekurangan kandungan air di dalam tanah sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan tumbuhan tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas, pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal. Kekeringan antropogenik yaitu kekeringan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan pada aturan. Kekeringan antropogenik terjadi lantaran kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akhir ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan tempat tangkapan air, sumber air akhir perbuatan manusia. Iklim Kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO El-Nino Southern Oscilation. El-Nino yaitu kondisi aneh iklim yang menjadikan kemarau panjang. Pengaruh El-Nino lebih kuat pada ekspresi dominan kemarau dibandingkan pada ekspresi dominan hujan. Pengaruh El-Nino pada keragaman hujan mempunyai beberapa pola, yakni selesai ekspresi dominan kemarau mundur dari normal; awal masuk ekspresi dominan hujan mundur dari normal; curah hujan ekspresi dominan kemarau turun tajam kalau dibandingkan dengan normal; deret hari kering makin panjang, khususnya di daerah Indonesia pecahan timur. Tata Guna Lahan Semakin meningkatnya jumlah luas lahan pertanian yang diubah menjadi permukiman sanggup menjadikan semakin menurunnya jumlah air resapan. Hal ini menjadikan ajaran permukaan meningkat. Peningkatan ini mengakibatkan air yang seharusnya tertampung di dalam tanah menjadi terbawa ajaran permukaan sehingga terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Norma Pemakaian Air Penggunaan air yang berlebihan pada waktu ekspresi dominan tanam di lahan pertanian pada industri dan pada rumah tangga mengakibatkan menurunnya jumlah air pada waktu ekspresi dominan kemarau. Penyebab tragedi kekeringan yaitu Akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, dan kekurangan kandungan air di dalam tanah Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akhir ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan tempat tangkapan air, sumber air akhir perbuatan manusia. El-Nino yang menjadikan kemarau panjang. El-Nino menjadikan kemarau dan ekspresi dominan hujan mundur dari normal sehingga deret hari kering makin panjang. Tata guna lahan, banyaknya lahan pertanian menjadi perumahan menjadikan berkurangnya jumlah air resapan dan memperbanyak air permukaan. Air yang seharusnya tertampung di dalam tanah terbawa ajaran permukaan sehingga mengurangi pasokan air tanah. Penggunaan air berlebihan pada ekspresi dominan tanam mengakibatkan menurunya jumlah air pada ekspresi dominan kemarau. Masyarakat yang mengandalkan mata pencaharian dari bidang pertanian akan sangat terpengaruh oleh adanya tragedi kekeringan. Hal ini disebabkan karena tanaman membutuhkan air untuk tumbuh sedangkan pada waktu terjadi kekeringan, jumlah air sedikit atau hampir tidak ada. Selain itu, suhu udara juga menjadi panas. Suhu udara yang panas dan jumlah air yang sedikit mengakibatkan tumbuhan mengering. Akibatnya, masyarakat petani akan terpengaruh, lantaran pertanian membutuhkan air dalam jumlah yang besar. Terjadinya BanjirKekeringan hujan dengan intensitas tinggi Curah hujan di bawah normal kapasitas ajaran airKebutuhan air lebih besar dari pasokan sampah di DASDeret hari kering makin panjang akhir El-Nino padat penduduk sepanjang aliran sungaiBanyaknya lahan resapan air yang beralih fungsi bangunan pengendali banjir yang kurang memadaiPenggunaan air berlebihan waktu ekspresi dominan hujan yang ditimbulkan oleh BanjirKekeringan kesehatan akhir timbulnya aneka macam penyakitKekurangan pasokan air aneka macam kerawanan sosialTanaman pertanian mati tingkat kesejahteraan masyarakatKesehatan masyarakat menurun lahan pertanianKekurangan air bersih sarana dan prasarana umumKekurangan materi pangan Teks Ekspalanasi Banjir dan Kekeringan TeksPeristiwa UmumBeberapa musibah yang sering melanda Indonesia yaitu banjir dan kekeringan. Banjir yaitu kejadian yang terjadi dikala ajaran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir biasanya terjadi pada ekspresi dominan hujan. Kekeringan yaitu keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Banjir dan kekeringan sama-sama mempunyai dampak bagi kehidupan insan di sekitarnya. banjir dan kekeringanBencana banjir disebabkan oleh faktor insan dan faktor alam. Beberapa faktor penyebab banjir antara lain yaitu sebagai berikut. Banjir disebabkan akhir curah hujan yang tinggi pada ekspresi dominan hujan Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar. Pengurangan kapasitas ajaran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari abrasi DAS dan abrasi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu lantaran tidak adanya vegetasi epilog dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat. Pembuangan sampah di DAS menciptakan sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai lantaran daya tampung kanal berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase sanggup menjadi penghambat ajaran dan daya tampung sungai. Masalah tempat kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap problem banjir daerah perkotaan. Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir sanggup menimbulkan kerusakan dan kesudahannya tidak berfungsi sanggup meningkatkan kuantitas banjir. Kekeringan yang sering melanda Indonesia disebabkan oleh beberapa sebab, antara lain sebagai berikut. Akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, dan kekurangan kandungan air di dalam tanah Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akhir ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan tempat tangkapan air, sumber air akhir perbuatan manusia. El-Nino yang menjadikan kemarau panjang. El-Nino menjadikan kemarau dan ekspresi dominan hujan mundur dari normal sehingga deret hari kering makin panjang. Tata guna lahan, banyaknya lahan pertanian menjadi perumahan menjadikan berkurangnya jumlah air resapan dan memperbanyak air permukaan. Air yang seharusnya tertampung di dalam tanah terbawa ajaran permukaan sehingga mengurangi pasokan air tanah. Penggunaan air berlebihan pada ekspresi dominan tanam mengakibatkan menurunya jumlah air pada ekspresi dominan kemarau. banjir dan kekeringanBencana alam banjir menjadikan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat. Banjir yang menggenangi wilayah pemukiman tentu mencemari lingkungan shingga menimbulkan aneka macam macam penyakit. Banjir juga sanggup menjadikan kerawanan sosial menyerupai kelaparan dan tindak kejahatan. Banjir menjadikan menurunya kesejahteraan masyarakat lantaran selama terjadinya banjir masyarakat tidak sanggup melaksanakan aktifitas ekonomi. Banjir juga mengakibatkan lahan pertanian. Banyak lahan pertanian yang tergenang air sehingga menjadikan tumbuhan menjadi membusuk dan gagal panen. Banjir juga merusak kemudahan umum. Jalur transportasi juga terputus akhir banjir menggenangi jalan-jalan sehingga kendaraan tidak bisa lewat. Bencana alam kekeringan menjadikan kerugian yang cukup banyak bagi masyarakat. Kekeringan yang terjadi sanggup menjadikan pasokan air berkurang, kekurangan pasokan air menjadikan acara pertanian terganggu. Banyak sawah yang mengalami gagal panen akhir kekeringan. Karena suhu yang tinggi dan kekurangan air, tanaman-tanaman menjadi kering layu sedangkan hewan-hewan mati kehausan. Kekeringan sangat kuat terhadap beberapa sektor ekonomi. Akibat kekeringan, tanaman-tanaman pertanian menjadi layu dan mati sehingga petani merugi. Selain itu, kekeringan juga menjadikan menurunya derajat kesehatan masyarakat. Akibat kekeringan banyak penyakit timbul lantaran kurangnya air higienis yang dipakai untuk keperluan sehari-hari. Kekeringan yang panjang menjadikan sedikitnya persediaan air besih sehingga masyarakat terpaksa memakai air kotor untuk acara rumah tangga. Kekeringan menjadikan berkurangnya produksi materi pangan. Kegagalan panen menjadikan masyarakat terancam ancaman kelaparan.
PowerPointPresentation BAHASA INDONESIA Membandingkan teks " Siklus Hidrologis dengan teks "Banjir" TUGAS 3 KELOMPOK3 KELOMPOK 3 Mempersembahkan 3.1 ETI PURNAMA SARI
SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Tugas 3 bahasa indonesia kls 2 membandingkan teks siklus hidrologi dengan teks banjir INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan siti122482 Teks siklus hidrologi itu biasanya menceritakan tentang yang berhubungan dengan air, kalau teks banjir ya ceritain tentang banjir Jawaban yang benar diberikan Pencarian jawaban jeenfajen penjelasan vdjsvnudi Jawaban yang benar diberikan Pencarian jawaban b. pemerintah sedang menggalakkan gerakan anti narkoba Was this helpful? 0 / 0
Tugas2 - Memahami Kaidah Kebahasaan dalam Teks "Siklus Hidrologi" (Hal.10-13) 1. Isilah kolom berikut dengan menuliskan maknanya. Kalian bisa mencari makna dari kata-kata tersebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1. Ilmu tentang air di bawah tanah, keterdapatannya, peredaran, dan sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan
Cermatilah dua teks berikut! Teks 1 Siklus Hidrologi Sumber Gambar. Siklus hidrologi Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “siklus hidrologi”. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/ uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air sungai, embung, reservoir, waduk, dan air laut dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dengan wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi. Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Temperatur yang berada di bawah titik beku freezing point mengakibatkan kristal es terbentuk. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil tiny droplet yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju. Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut. Diolah dari berbagai sumber. Teks 2 Banjir Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai DAS. Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. Penyebab Alami Banjir Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan run-off di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar. Apabila kondisi tanahnya relatif tetap, air yang meresap ke dalam tanah akan relatif tetap. Faktor penutup lahan vegetasi cukup signifikan dalam pengurangan atau peningkatan aliran permukaan. Hutan yang lebat mempunyai tingkat penutup lahan yang tinggi sehingga apabila hujan turun ke wilayah hutan tersebut, faktor penutup lahan ini akan memperlambat kecepatan aliran permukaan. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar. Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi, dan kemiringan daerah aliran sungai DAS, kemiringan sungai, geometrik hidrolik bentuk penampang, dan lokasi sungai merupakan penyebab banjir dari segi fisiografi. Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat. Akibat adanya peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan infrastruktur, terutama permukiman akan meningkat, sehingga mengubah sifat dan karakteristik tata guna lahan. Kecenderungan kapasitas saluran drainase menurun sehingga menyebabkan aliran permukaan meningkat. Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi. Air pasang memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu terjadi banjir bersamaan dengan air pasang tinggi, tinggi genangan air atau banjir menjadi besar karena terjadi aliran balik. Penyebab Banjir karena Faktor Sosial Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir. Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan. Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir dapat menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir. Diolah dari Kodoatie, & Sjarief, R. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Apa yang kalian temukan dari struktur teks “Banjir”? Apakah kalian menemukan perbedaan antara struktur teks “Siklus Hidrologi” dengan struktur teks “Banjir”? Di mana letak perbedaannya?
MembandingkanTeks Eksplanasi August 07, 2015 Struktur. Siklus Hidrologi. Banjir. Kekeringan. Menjelaskan tentang pengertian dari banjir dan hal-hal yang menjadi penyebabnya. iklim, tata guna lahan dan norma pemakaian air. Konjungsi. Siklus Hidrologi. Banjir. Kekeringan. Kebanyakan menggunakan konjungsi yang menunjukkan sebab akibat
Membandingkan Beberapa Teks Eksplanasi 1. Fenomena alam lain yang sumbernya dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama adalah erosi dan tanah longsor. I. Struktur Teks Teks Eksplanasi Pernyataan Umum Letak Sebab-Akibat Letak Kesimpulan Siklus Hidrologi Ada Paragraf pertama Ada Paragraf kedua-keempat Tidak ada Banjir Ada Paragraf pertama Ada Paragraf kedua-kesembian Tidak ada Kekeringan Ada Paragraf pertama Ada Paragraf kedua-kelima Tidak ada II. Kebahasaan Kategori nomina è Siklus hidrologi terdapat kata akibat contoh di paragraf pertama è Banjir terdapat kata sebagai akibat, akibatnya, dan akibat contoh di paragraf kedua dan keenam è Kekeringan terdapat kata akibat contoh di paragraf kedua Konjungsi è Siklus hidrologi terdapat kata karena, ketika, jika contoh di paragraf ketiga è Banjir terdapat kata sebab, ketika contoh di paragraf pertama dan kedua è Kekeringan terdapat kata karena contoh di paragraf kedua Kategori verba è Siklus hidrologi terdapat kata mengakibatkan, menyebabkan contoh di paragraf pertama dan kedua è Banjir terdapat kata menimbulkan contoh di paragraf kesepuluh è Kekeringan terdapat kata mengakibatkan, menyebabkan contoh di paragraf ketiga Kata kerja material Siklus hidrologi terdapat kata berubah, memasuki, mengalir, bergerak contoh di paragraf kedua sampai keempat Banjir terdapat kata berlebihan, meresap, memperlambat contoh di paragraf kedua- ketujuh Kekeringan terdapat kata menurunnya contoh di paragraf terakhir Kata kerja relasional Siklus hidrologi terdapat hubungan akibat-menjadi, karena-menjadi, jika-menjadi dan sebagainya Banjir terdapat hubungan akibat-sehingga, jika-akan dan sebagainya Kekeringan terdapat hubungan karena-sehingga, karena-akibat dan sebagainya Klausa Simpleks “Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi ....” Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah.” “Kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO...” Klausa Kompleks “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi.” “Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.” "El-Nino adalah kondisi abnormal iklim yang mengakibatkan kemarau panjang.” 3. Isi Siklus hidrologi Penyebabnya adalah terjadi evaporasi, kondensasi, dan presipitasi, akibatnya terbentuk sirkulasi air yang tidak pernah berhenti Banjir Penyebabnya adalah terjadi hujan dengan intesitas yang tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai DAS, akibatnya terjadi sedimentasi dan erosi. Kekeringan Kekeringan alamiah disebabkan karena tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Kekeringan antropogenik disebabkan karena ketidakpatuhan pada aturan. Akibatnya dapat terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah.
Tekssemacam ini dapat ditemukan di banyak buku teks dan juga di media berita. Seperti buku IPA, geografi, sejarah di sekolah. Untuk kelengkapan dan kejelasan, mari kita lihat lebih dekat contoh teks Eksplanasi lengkap yang mencakup deskripsi berikut: Sebelum melihat contoh teks deskriptif, terlebih dahulu kamu pelru mengetahui tentang
Membandingkan Teks “Siklus Hidrologi” dengan Teks “Banjir” TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Tugas 3 Membandingkan Teks “Siklus Hidrologi” Dengan Teks “Banjir” Beserta Jawabannya - Solidar Aslaemi TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Tugas Bahasa Indonesia Materi Hidrologi Teks Eksplanasi PDF Ranindya Nanin P. Tugas Bahasa Indonesia Tugas 3 Halaman 14-23 Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Kemendikbud Tugas 1 Memahami Struktur Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Kemendikbud Tugas 3 Membandingkan Teks Siklus Hidrologi Dengan Teks Banjir - Berbagai Teks Penting Tugas Bahasa Indonesia Materi Hidrologi Teks Eksplanasi PDF Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur Tugas 1 Memahami Struktur Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR tugas 3 bahasa Indonesia kls 2 membandingkan teks siklus hidrologi dengan teks banjir - Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Kemendikbud Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur Memahami Struktur Teks Eksplanasi - MaoliOka TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Tugas 1 Memahami Struktur Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi Tugas 3 Membandingkan Teks Siklus Hidrologi Dengan Teks Banjir - Terkait Teks Contoh Teks Eksplanasi Siklus Air - Pengetahuanku13 Tugas Bahasa Indonesia Materi Hidrologi Teks Eksplanasi PDF Membandingkan 2 teks eksplanasi Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur Memahami Struktur Teks Eksplanasi - MaoliOka Tugas Bahasa Indonesia Materi Hidrologi Teks Eksplanasi PDF Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Peranti Guru Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Kemendikbud Tugas 3 Membandingkan Teks Siklus Hidrologi Dengan Teks Banjir - Berbagai Teks Penting Tugas 1 Memahami Struktur Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Memahami Struktur Teks Eksplanasi - MaoliOka DOC Membandingkan Struktur Teks Eksplanasi Banjir Rizky Aiman - Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Kemendikbud Tugas 3 Membandingkan Teks Siklus Hidrologi Dengan Teks Banjir - Terkait Teks TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR peristiwa apa saja yang terjadi pada teks siklus air dan bencana kekeringan? dua bagaimana proses - Memahami Struktur Teks Eksplanasi - MaoliOka Tugas Bahasa Indonesia Materi Hidrologi Teks Eksplanasi PDF TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Struktur dan Kaidah Teks Eksplanasi Kompleks Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Kemendikbud Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Peranti Guru TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Memahami Struktur Teks Eksplanasi - MaoliOka Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur kamu telah membaca teks siklus air tanah peristiwa apa yang terdapat pada teks? bagaimana - DOC KEGIATAN 3 KERJA MANDIRI MEMBANGUN TEKS EKSPLANASI Ismail 0902 - Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Peranti Guru Membandingkan 2 teks eksplanasi Struktur dan Kaidah Teks Eksplanasi Kompleks Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur Memahami Struktur Teks Eksplanasi - MaoliOka Apa sajakah peristiwa yang terjadi pada teks “siklus air dan bencana kekeringan”??? ​ - TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Memahami Struktur Teks Eksplanasi - MaoliOka Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Kemendikbud Kunci Jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 semester 2 pelajaran 4 tugas 1 Struktur dan Kaidah Teks Eksplanasi Kompleks Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang - PDF Download Gratis DOC Membandingkan Struktur Teks Eksplanasi Banjir Rizky Aiman - TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR PDF PARAMETER HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGIS PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI DAS SEBAGAI LANDASAN DALAM PERENCANAAN RUANG Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Kemendikbud apa saja peristiwa yg terjadi pada teks macam - macam siklus air"!tolong y kakak² ku lagi butuh - Tugas 3 Membandingkan Teks Siklus Hidrologi Dengan Teks Banjir - Berbagai Teks Penting Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan nbsp; Tugas 2 Memahami Kaidah Kebahasaan dalam Teks “Siklus Hidrologi” … Tugas 1 Memahami Struktur Teks “Dongeng Utopia - [PDF Document] Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir Bahasa Indonesia S2 K13 Kelas 11 Edisi Revisi 2014 for Android - APK Download PDF Kelas 11 SMA Bahasa Indonesia Siswa Fauzya R - Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan Pendidikan SMP NEGERI 2 CIANJUR Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas/S TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Contoh Soal Dan Jawaban Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi - Kemendikbud Bahasa indonesia sma,ma,smk,mak kelas xi semester 2 by Perpus sma marsud - issuu Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur Kelas 11 SMA Bahasa Indonesia Siswa 2 TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR Soal dan Jawaban “Siklus Air”, Belajar dari TVRI 2 Juni 2020 untuk SD BAHASA INDONESIA KELAS XI BG press-Flip eBook Pages 101 - 150 AnyFlip AnyFlip 20 Contoh Teks Eksplanasi Beserta Strukturnya Lengkap Perbedaan Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir - Berbagai Struktur Struktur Teks Siklus Hidrologi Dan Banjir
MemahamiKaidah Kebahasaan dalam Teks "Siklus Hidrologi" No. ISTILAH. MAKNA. 1. Hidrologi. ilmu tentang air di bawah tanah, keterdapatannya, peredaran dan sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup. Membandingkan Struktur Teks Eksplanasi Banjir dan Pelangi; Kesemutan
Kali ini, kita akan membahas tentang macam-macam siklus hidrologi yang terdiri atas 3 jenis. Ada apa saja, ya? Yuk, simak bersama! — Bangun tidur kamu ke kamar mandi buat cuci muka dan buang air. Abis itu, kamu minum air putih dan sarapan. Lanjut mandi dan pake seragam. Kemudian, duduk manis depan laptop dan mulai kelas daring. Dari semua aktivitas yang kamu lakukan di pagi hari ini, mereka semua memiliki kesamaan, loh. Udah tau, kan? Yap betul banget, semuanya menggunakan air loh, gais! Baik buat dikonsumsi, maupun buat kegiatan rumah sehari-hari lainnya, seperti mandi dan mencuci. Coba bayangin deh, setiap harinya, lebih dari 200 juta penduduk Indonesia minum air putih rata-rata 3 liter, mandi minimal 1 kali sehari, dan nyuci puluhan pakaian. Kira-kira, berapa liter ya itu air kepake? Dan itu baru di Indonesia loh gais, belom sama temen-temen kita yang ada di negara dan benua lain. Tapi kok.. air di bumi kita gak pernah habis, ya? Apa emang segitu banyaknya kah air di bumi? Nah jawabannya, karena ada yang namanya siklus hidrologi, gais! Yuk, langsung simak pembahasan berikut! Apa sih siklus hidrologi itu? Kalo secara definisi, hidrologi itu artinya ilmu yang mempelajari air yang ada di atas maupun di dalam bumi. Nah, kalo siklus hidrologi atau siklus air adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Simpelnya, air yang ada di bumi menguap, jadi awan, terus turun lagi deh jadi hujan. Nah, ini yang menyebabkan volume air di bumi itu relatif sama dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi terus menerus loh, mengikuti tahapan dalam siklusnya. Siklus hidrologi ini dibagi menjadi 3 jenis, gais. Nih, sekarang aku jelasin ya 3 jenis siklus hidrologi yang ada di bumi Siklus Air Pendek Siklus ini merupakan yang paling pendek, nih. Jadi dalam siklus ini, air di laut mengalami evaporasi atau penguapan. Evaporasi di sini adalah proses menguapnya air dari laut, danau, sungai, atau permukaan air lain yang ada di bumi. Kunci utama dari evaporasi ini adalah panas matahari ya, gais. Baca juga 5 Akibat Revolusi Bumi Bagi Kehidupan, Apa Saja itu? Kemudian, uap air tadi mengalami kondensasi dan berubah menjadi awan. Kondensasi adalah berubahnya wujud uap air menjadi titik-titik air, hingga akhirnya terbentuk menjadi awan. Setelah menjadi awan ini, akhirnya terjadi deh presipitasi. Nah, presipitasi ini kita kenal juga namanya sebagai hujan gais. Ngomongin evaporasi, dalam siklus hidrologi itu ada juga yang namanya transpirasi dan intersepsi loh, gais. Jadi, kalo transpirasi itu adalah proses menguapnya air dari tanaman melalui mulut daun dan batang. Sedangkan, intersepsi itu adalah air hujan yang terjebak di atas tanaman, yang kemudian menguap lagi sebelum mencapai tanah. Contohnya, di hutan hujan yang daun pohonnya relatif besar, biasanya air hujan akan tertahan di pohon nih, gak langsung jatuh ke tanah. Nah, air hujan yang menempel di bagian pohon tersebut, akhirnya mengalami evaporasi. Jadi, sebenarnya evaporasi gak cuma bisa terjadi di laut ya gais, bisa juga karena campur tangan tanaman loh, baik dengan transpirasi atau intersepsi. Siklus Air Sedang Nah, kalo di siklus air sedang, hujannya gak terjadi di laut ya gais, tapi terjadi di darat. Awalnya sama, air mengalami evaporasi, terkondensasi menjadi awan, dan akhirnya turun hujan. Bedanya sama siklus air pendek, kali ini hujannya turun di darat nih, gais. Jadi, ketika sudah mengalami kondensasi, awan bisa juga mengalami adveksi. Adveksi adalah bergeraknya awan menuju tempat lain karena bantuan angin. Karena adanya adveksi ini, awan bisa menurunkan hujannya di darat nih gais, sehingga timbul lagi yang namanya run off. Run off adalah bergeraknya air di darat dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air yang bergerak ini nantinya akan mengalir kembali ke laut ya gais, sehingga bisa kembali mengulang siklusnya, deh. Baca juga Pengertian, Gejala, Erupsi & Bentuk Gunung Api Vulkanisme Eh btw, air yang jatuh di darat gak selalu menjadi run off loh, tapi bisa juga malah mengalami infiltrasi. Infiltrasi adalah meresapnya air ke dalam pori-pori tanah. Kalo airnya meresap ke dalam tanah, ujung-ujungnya air akan tetap mengalir ke laut kok, tapi prosesnya bakal lebih lama, nih. Siklus Air Panjang Yang terakhir sesuai namanya, gais. Jadi, siklus ini merupakan siklus air yang paling panjang prosesnya. Awalnya sama, air mengalami evaporasi dan kondensasi. Tapi kali ini, hujannya bukan hujan biasa nih gais, melainkan hujan es! Ini karena awan yang ada di atmosfer bergerak ke tempat yang relatif lebih dingin, atau kondisi suhu udara di atmosfer saat itu sedang rendah. Nanti setelah musim semi, baru deh salju atau esnya mencair, mengalir di permukaan bumi, dan akhirnya sampai ke laut buat mengulang kembali siklusnya. Karena prosesnya yang panjang ini deh siklusnya dinamakan siklus panjang. Ngomongin es, dalam siklus panjang ini kamu bisa juga menjumpai proses sublimasi loh. Sublimasi adalah perubahan wujud padat menjadi gas, dalam hal ini adalah es yang menguap kembali menjadi uap air. Jadi, uap air yang ada di atmosfer bukan cuma dari air aja ya gais, bisa juga nih dari air yang versi padatnya, yaitu es. Oke, gais! Itu dia bahasan kali ini mengenai 3 jenis siklus hidrologi ya! Walaupun air tidak pernah habis karena ada siklus yang selalu terulang, bukan berarti kita bisa seenaknya menggunakan air, ya. Karena siklus air ini prosesnya gak sekejap, loh! Air yang kembali dalam bentuk hujan itu jumlahnya masih kalah jauh sama air yang digunakan manusia buat kehidupan sehari-hari. Walaupun airnya gak bisa habis, tapi air yang bisa kita gunakan buat kehidupan sehari-hari sangat terbatas, gais. Jadi, kamu harus selalu bijak dalam menggunakan air, ya! Baca juga Macam-Macam Lapisan Atmosfer Bumi dan Karakteristiknya Kalo kamu masih mau belajar lebih dalam lagi tentang air yang ada di permukaan Bumi maupun di laut, aku saranin kamu langsung langganan ruangbelajar aja ya, gais! Di sana, ada banyak materi menarik yang bakal berguna banget buat kamu, loh. Dijamin gak rugi kok gais xixixi. Sampai jumpa di materi berikutnya, ya! Tingkatkan terus semangat belajarnya~ Referensi Achmad, Mahmud. 2011. Buku Ajar Hidrologi Teknik. Makassar Universitas Hasanuddin. Artikel ini telah diperbarui pada 30 Mei 2022.
Membandingkan Teks "Siklus Hidrologi" dengan Teks "Banjir" Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 23 4. Tugas 2 Guru menjelaskan bentuk unsur kata serapan dalam teks “Siklus Hidrologi” Guru memberi contoh bentuk istilah asing dalam teks “Siklus Hidrologi” Guru menjelaskan bentuk unsur serapan dalam bahasa Indonesia dalam teks “Siklus Hidrologi”. Guru menjelaskan hubungan sebab-akibat yang dinyatakan dengan konjungsi. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang ada pada Tugas 2. 5. Tugas 3 Guru menggiring siswa membandingkan teks “Siklus Hidrologi” dengan teks “Banjir”. Guru meminta siswa membaca teks “Banjir”. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan teks “Banjir”. Guru meminta siswa membandingkan struktur teks “Siklus Hidrologi” dan struktur teks “Banjir”. Guru meminta siswa membaca teks “Kekeringan”. Guru meminta siswa membandingkan struktur teks “Banjir” dengan struktur teks “Kekeringan”. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks “Kekeringan”. Kerja Sama Membangun Teks Eksplanasi No. Kegiatan Guru 1. Guru membangun konteks dengan memberikan penekanan materi kegiatan 2 adalah mendalami teks eksplanasi. Tugas 1 Guru meminta siswa menganalisis isi teks eksplanasi. Guru meminta siswa mengamati teks “Penyebab Tanah Longsor” dan “Erosi”. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang ada pada Tugas 1. 2. Tugas 2 Guru meminta siswa mengevaluasi teks eksplanasi. Guru meminta siswa membaca teks berjudul “Ratusan Warga di Malang Berebut Air Bersih”. Guru meminta siswa menulis kalimat yang mengandung unsur sebab akibat dalam teks. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang ada pada Tugas 2. 24 Kelas XI SMAMASMKMAK 3. Tugas 3 Guru meminta siswa menginterpretasi makna teks eksplanasi. Guru menugasi siswa membaca dengan cermat teks berjudul “Lumpur Lapindo”. Guru menjelaskan hubungan sebab akibat yang terkandung dalam kalimat pada teks yang sudah dibaca. Guru meminta siswa mendiskusikan struktur teks “Lumpur lapindo”. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang ada pada Tugas 3. Kerja Mandiri Membangun Teks Eksplanasi
MembandingkanTeks "Siklus Hidrologi" dengan Teks "Banjir" Banjir umumnya diperparah dengan adanya antara lain: Curah hujan tinggi, Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut,, Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai, Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir
Apayang kalian temukan dari struktur teks "Banjir"? Apakah kalian menemukan perbedaan antara struktur teks "Siklus Hidrologi" dengan struktur teks "Banjir"? Di mana letak perbedaannya?
UmAvn.